cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Buletin ini memuat hasil penelitian terkait komoditas rempah dan obat yang belum diterbitkan pada media lain.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat" : 6 Documents clear
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN 2-ETILHEKSIL-4-METOKSISINAMAT DARI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) Fauzy Rachman; Eris Septiana; Rika Damayanti; NFN Yadi; Yatri Hapsari; Siti Irma Rahmawati; Fauzia Nurul Izzati; NFN Bustanussalam; Partomuan Simanjuntak
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.1-9

Abstract

Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya saja untuk dikonsumsi, kemudian bagian bijinya dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, menguji dan mengidentifikasi senyawa aktif antioksidan dari ekstrak biji alpukat yang dilakukan dari Januari sampai Juni 2018 di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI. Buah alpukat yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Pasar Induk Cibitung, Bekasi. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, etanol 96%, dan air. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas menggunakan reagen 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), penentuan struktur kimia senyawa aktif antioksidan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR), dan GCMS.  Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% memiliki aktivitas antioksidan tertinggi pada isolat EtOH.4.3.1 sebagai isolat paling aktif dengan IC50 sebesar 23,07±1,63 μg.ml-1. Hasil identifikasi berdasarkan data spektrofotometri UV-Vis, Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier, dan GCMS menunjukkan bahwa isolat EtOH.4.3.1 biji alpukat mengandung senyawa 2-etilheksil-4-metoksisinamat, yang terbukti memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan menggunakan spektrometri Resonansi Magnetik Inti (RMI) proton dan karbon untuk memastikan jumlah dan posisi proton serta karbon dalam struktur kimia tersebut.
Biaya Produksi dan Daya Saing Relatif Usahatani Lada Hitam dan Putih Indonesia Ekwasita Rini Pribadi; Agus Wahyudi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.10-22

Abstract

Indonesia is one of the major pepper (Piper nigrum L.) producer countries in the world. The main pepper products are distinguished into black and white pepper. Each region has a tradition to produce each of the products and influencing cultivation practices and cost structure. This research was aimed to analyze the cost of productions of black and white pepper and their relative competitiveness to the pepper price at the farm level with conventional and improved cultivation practices. The survey methods were used to obtain the primary data from respondents selected with the snowball sampling method. Lampung and Bangka Belitung Islands were chosen to represent the black and white peppers of smallholders, respectively. The result showed that the farms with conventional cultivation practices did not have sustainable relative competitiveness, indicating higher production costs than the lowest prices received in the long term. On the other hand, relative competitiveness was relatively better in farms that implemented improved cultivation practices. Therefore, to achieve sustainable relative competitiveness, pepper farms should apply improved cultivation practices. The relative competitiveness of white pepper was better than black pepper because the productivity of white pepper was higher even though the production cost was also a little bit higher than black pepper.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN MUTU PEGAGAN Rahma Widyastuti; Nurul Husniyati Listyana; Erri Setyo Hartanto
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.23-30

Abstract

Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang sudah mulai dibudidayakan secara intensif oleh masyarakat Indonesia. Budidaya pegagan perlu dilakukan dengan menerapkan Good Agricultural Practice untuk menghasilkan bahan baku terstandar termasuk penggunaan pupuk. Pupuk hayati telah banyak dikembangkan untuk mengurangi efek buruk penggunaan pupuk buatan terhadap lingkungan, sehingga budidaya tanaman secara organik menjadi salah satu alternatif. Penelitian ini bertujuan, mendapatkan pupuk organik terbaik untuk pertumbuhan, hasil dan mutu pegagan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 3 ulangan dengan 8 perlakuan media tanam yang terdiri dari: (a) Tanah + pupuk organik + dolomit; (b) Tanah + pupuk organik + pupuk hayati 1 g; (c) Tanah + dolomit + pupuk hayati 1 g; (d) Tanah + pupuk organik + pupuk hayati 3 g; (e)  Tanah + dolomit + pupuk hayati 3 g; (f)  Tanah + pupuk organik + pupuk hayati 5 g; (g) Tanah + dolomit + pupuk hayati 5 g; dan (h) Tanah + pupuk hayati 3 g. Parameter pengamatan meliputi luas daun, panjang tangkai, jumlah daun, jumlah anakan, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering  dan kandungan asiatikosid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanah + pupuk organik (1,5 kg) + dolomit (30 g) memberikan pengaruh yang lebih baik untuk pertumbuhan, produksi herba dan produksi asiatikosid pada pegagan. Perlakuan pupuk hayati (1 g) dengan kombinasi dolomit  (30 g) memberikan pengaruh lebih baik dalam peningkatan jumlah anakan dan jumlah daun, sedangkan kombinasi pupuk hayati (5 g) dan dolomit (30 g) terbaik dalam kadar asiatikosid pada pegagan.
Efek Imunomodulasi Ekstrak Etanol Kaempferia galanga terhadap Proliferasi Sel Limfosit Secara In Vitro Dianita Dwi Sugiartanti; Ening Wiedosari
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.31-39

Abstract

Kaempferia galanga L. is a traditional medicine with antitumor properties, as indicated by its immunomodulatory activities. This study aimed to determine the effect of K. galanga on lymphocyte cell proliferation activity as an indicator of immunomodulatory properties. This study was conducted at the Indonesian Research Center for Veterinary Science (February to April 2018). The immunomodulatory activity of the extract was evaluated with an in vitro splenocyte proliferation assay. The assay was based on cellular enzymatic synthesis to transform the XTT from formazan tetrazolium as an indicator. The K. galanga extract was obtained by 96% ethanol extraction. The test was conducted in an aseptic condition, consisted of five treatment groups with three replications each.  Three groups of splenocyte cell culture, each with extract concentration of 2.5 µg.ml-1, 25 µg.ml-1, and 250 µg.ml-1, as well as a positive (Concanavalin A/Con A) and negative (cell only) control. The cell suspension (10x104 cells/ml) was distributed on 96-well plates and cultured following the treatment groups. The same five plates were made for five days of observation and retrieved daily by observing an Elisa reader at 450 nm. The extract of K. galanga at 2.5 µg.ml-1, 25 µg.ml-1, and 250 µg.ml-1 significantly (P <0.05) promoted splenocyte proliferation compared to control.  Therefore, it was expected that K. galanga has a high potential to be used as immunomodulators. Hence, further investigations should be done to clarify the mechanisms of the immunomodulatory effect of K. galanga as an antitumor in vivo.
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Buletin Littro
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.%p

Abstract

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI Novriza Sativa; NFN Noviyanti; Risha Amilia Pratiwi; Siti Hindun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v32n1.2021.40-51

Abstract

Tonik rambut merupakan produk perawatan terhadap kerontokan rambut yang praktis, mudah terserap kulit kepala, serta tidak menimbulkan iritasi. Berbagai ekstrak tumbuhan diformulasikan untuk mengatasi kerontokan rambut sebagai alternatif dari tonik rambut berbahan sintetis yang dapat menimbulkan efek samping. Bidara (Ziziphus nummularia) berpotensi mengatasi kerontokan rambut karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang mengurangi efek negatif dari stres oksidatif pada sel papila kulit kepala. Namun, sampai saat ini belum ada pengujian ekstrak daun bidara terhadap pertumbuhan rambut mamalia. Penelitian ini bertujuan menentukan formula terbaik dari tonik rambut ekstrak daun bidara dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ras New Zealand. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Garut dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Perlakuan yang diuji adalah formulasi tonik rambut yang menggunakan ekstrak etanol daun bidara dengan konsentrasi 3%, 6% dan 12%; akuades (kontrol negatif) dan minoxidil (kontrol positif). Semua perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik tonik rambut yang meliputi bau, warna, viskositas, homogenitas, pH, iritasi, pertumbuhan rambut pada kelinci. Formula tonik ekstrak etanol daun bidara 3%, 6%, dan 12% memiliki kualitas bau, warna, viskositas, homogenitas, dan pH yang seragam. Ketiga formula tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit kelinci. Konsentrasi ekstrak terbaik untuk formula tonik rambut adalah 3% yang menghasilkan pertumbuhan rambut sebesar 10,67 mm selama 28 hari. Ekstrak etanol daun bidara terbukti meningkatkan pertumbuhan rambut kelinci jantan putih New Zealand lebih baik daripada kontrol dan minoxidil 2%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 32, No 2 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 2 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 1 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 2 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 1 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 2 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 1 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 2 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 2 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 1 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 26, No 2 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 2 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 1 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 23, No 1 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 1 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 2 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 1 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 1 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 2 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 2 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 1 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 2 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 2 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 1 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 1 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 13, No 2 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 13, No 1 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 12, No 1 (2001): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 11, No 2 (2000): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 10, No 1 (1999): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 2 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 1 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 2 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 1 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 2 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 1 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 2 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 1 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 2 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 1 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 2 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 1 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 2 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 1 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 2 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 1 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 1, No 2 (1986): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 1, No 1 (1986): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat More Issue